Senin, 16 Januari 2012

mereka menyebutnya LDR

Kalau gue diminta untuk menyebutnya satu hal yang paling gue benci sekaligus takutkan dalam sebuah hubungan percintaan adalah : JARAK. Jarak yang jauh . Melebar . Membentang . Udah rahasia umum kalau banyak hubungan percintaan yang kandas gara gara hal satu ini . Walau memang nggak sedikit juga yang baik baik aja .

Mereka menyebutnya , LDR Long distance relationship. Yang jelas buat gue banyak hal merugikan yang bisa muncul dalam sebuah hubungan jarak jauh . Waktu kangen banget , ngga bisa ngapa ngapain selain meluuk guling :))) . Waktu ada hal kecil yang keliru sama pacar lo cuma bisa ngambek ngambekan di sms atau telfon . Waktu lagi ada masalah , lo ngga bisa bertatap muka langsung sama pacar dan itu bikin segala galanya jadi lebih sulit . Jadwal dan kesibukan yang tidak sama akan memperparah hubungan lo dengan pacar . Saat dia lagi nganggur lo lagi banyak acara . Dia hubungin lo pada saat yang ngga tepat. Otomatis itu akan menganggu kesibukan lo . Kalo lo ngga ngasih respons yang benar dia akan menganggap lo ngga kangen dia dan hal ini adalah bagian yang cukup fatal dalam 'posisi' lo di hatinya .

Kenapa gue bilang fatal ? Karena bisa aja saat itu dia menganggap lo udah bosen ngejalanin hubungan sama dia dan lebih mementingkan kerjaan lain . Pikiran pikiran semacam ini akan sangat mudah muncul dalam kepala manusia terutama dalam sebuah hubungan percintaan jarak jauh .

Akan lebih menyulitkan lagi kalau pacar lo adalah tipe yang gampang curiga. Pikirannya negatif mulu . Sebentar aja telah bales sms , dicurigain . Sebentar aja telat ngangkat telfon di curigain , sebentar ngangkat jemuran di curigain *ehhh. Terkait curigaan curigaan ini , berikut sebuah conto :
[Sms masuk]
"Sayang lagi ngapain ?"
[5 menit kemudian]
"Sayang , ko kamu ngga bales sms aku ? Lagi sibuk yah ?"
[10 menit kemudian ]
"Kamu lagi ngapain sih ?"
[15 menit kemudian]
"SMSKU KOK GA DI BLS BLS SIH? KAMU LAGI SELINGKUH YAH?

Kenyataan di lapangan : kita lagi sibuk dengan tugas , game *upss atau semacamnya

Mereka menyebutnya LDR long distance relationship

Buat orang yang gampang curigaan , posesif , sulit menjalin komunikasi yang intens , menderita lemah jantung , impotensi serta gangguan kehamilan (hahaha) sangat tidak disarankan membina LDR . Tapi , meskipun udah tau kendala kendala tersebut , kadang kita tetap menjalinya .
"Ngapain sih LDR? Kaya ngga ada yang deket deket aja " kata seorang temen
Man , hati bisa menjangkau jarak yang jauhnya ga bisa kita bayangin .
Gue rasa , godaan terbesar dalam LDR adalah kehangatan . Kehangatan pihak ketiga *uuupssss makanya , kehadiran virtual (dunia maya) sedekat apa pun ngga akan mampu menggantikan perasaan yang hanya bisa diberikan melalui interaksi langsung .
Coba gue tanya , lo bisa pelukan sama pacar lewat sykpe? Bisa ngelus ngelus pipi atau ngebelai rambut lewat bbm ? Saat pacar lagi bimbang lo bisa menggenggam erat tangannya lewat YM ?
Paling banter pas lagi chat lo bakal ngasih "kalimat aksi" yang biasanya ditandai dengan tanda asterix (*)
Contoh :
Met tidur ya sayang , aku sayang kamu *peluuk*
Udah begitu aja !

Antiklimaks

1 komentar: